Ticker

6/recent/ticker-posts

BOBIBOS, Inovasi Bahan Bakar Nabati Asli Indonesia Diluncurkan di Bogor


Hukum Kriminal My.Id| Jonggol, Bogor
— Inovasi energi karya anak bangsa kembali mencuri perhatian publik. Sebuah bahan bakar alternatif bernama BOBIBOS resmi diperkenalkan kepada masyarakat di Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (2/11/2025).


BOBIBOS merupakan singkatan dari “Bahan Bakar Original Buatan Indonesia, Bos!”, hasil pengembangan tim riset nasional yang dipimpin oleh M. Ikhlas Thamrin. Produk ini diklaim mampu menjadi solusi energi terbarukan dengan harga terjangkau dan tingkat emisi yang sangat rendah.


Dalam peluncurannya, sejumlah kendaraan uji coba tampak menggunakan bahan bakar Bobibos dan berhasil beroperasi dengan baik. Pengembang menyebut Bobibos memiliki nilai oktan (RON) setara RON 98, mendekati kualitas bahan bakar premium seperti Pertamax Turbo.


> “BOBIBOS adalah bentuk kemandirian energi Indonesia. Kami ingin menunjukkan bahwa sumber daya alam dan limbah pertanian di negeri ini bisa diubah menjadi energi bersih yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar M. Ikhlas Thamrin dalam konferensi pers usai peluncuran.


Bahan bakar Bobibos diproduksi dari limbah pertanian dan biomassa, termasuk sisa jerami padi dan tanaman berenergi tinggi lainnya. Proses produksinya disebut ramah lingkungan, menghasilkan residu emisi yang sangat kecil dibandingkan BBM berbasis fosil.


Selain varian bensin, Bobibos juga dikembangkan untuk mesin diesel, sehingga dapat menjangkau berbagai jenis kendaraan dan alat berat.


Meski demikian, pihak pengembang menyadari bahwa Bobibos masih memerlukan proses panjang sebelum beredar secara komersial. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa setiap produk bahan bakar baru wajib melalui uji kelayakan dan sertifikasi selama minimal delapan bulan sebelum mendapatkan izin edar nasional.


> “Kami terus berkoordinasi dengan pihak ESDM untuk memastikan seluruh standar keamanan, mutu, dan emisi terpenuhi. Tujuan kami bukan sekadar menjual produk, tetapi menciptakan energi yang berkelanjutan dan bisa diandalkan,” tambah Ikhlas.


Peluncuran Bobibos di Jonggol menjadi simbol semangat inovasi lokal di tengah ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan bakar fosil. Jika terbukti lolos uji kelayakan, Bobibos berpotensi menjadi pelopor energi hijau nasional yang menggabungkan nilai ekonomi, lingkungan, dan kemandirian bangsa.


Sejumlah kalangan akademisi dan aktivis energi turut menyambut positif kemunculan Bobibos. Mereka menilai langkah ini bisa membuka peluang bagi petani dan industri kecil untuk terlibat dalam rantai pasok energi baru terbarukan berbasis biomassa.


> “Kalau ini berhasil, petani tidak hanya menjual gabah, tapi juga menjual limbah jerami yang bernilai ekonomi tinggi. Ini bisa menggerakkan ekonomi desa,” ujar seorang pengamat energi dari Institut Teknologi Bogor (ITB).


Hingga kini, Bobibos masih dalam tahap uji performa dan efisiensi mesin, serta belum dijual di pasaran umum. Tim pengembang menyebutkan bahwa mereka tengah mempersiapkan proyek percontohan (pilot project) di beberapa wilayah Jawa Barat sebelum masuk ke tahap produksi massal.


Dengan semangat “Energi dari Sawah untuk Nusantara”, Bobibos hadir sebagai wujud nyata bahwa Indonesia mampu melahirkan inovasi energi hijau yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga berpihak kepada rakyat.


Editor : Redaksi